Rangkaian ADC Sensor Thermocouple
a. ADC 0804
b. TCB(Thermocouple)
c. LED
d. Resistor
e. Capasitor
f. Button
g. Potensiometer
h. Voltmeter
i. Vcc
j. Ground
b. TCB(Thermocouple)
c. LED
d. Resistor
e. Capasitor
f. Button
g. Potensiometer
h. Voltmeter
i. Vcc
j. Ground
Sensor Thermocouples
Thermocouples adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”. Efek Thermo-electric pada Termokopel ini ditemukan oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck pada Tahun 1821, dimana sebuah logam konduktor yang diberi perbedaan panas secara gradient akan menghasilkan tegangan listrik.
Operational Ampilifier
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output Op-amp akan memberikan tegangan output. Operasional amplifier (Op-Amp) dibuat dari penguat diferensial dengan 2 input.
Analog to Digital Converter
Analog to Digital Converter (ADC) adalah sebuah piranti yang dirancang untuk mengubah sinyal-sinyal analog menjadi bentuk sinyal digital. IC ADC 0804 dianggap dapat memenuhi kebutuhan dari rangkaian yang akan dibuat. IC jenis ini bekerja secara cermat dengan menambahkan sedikit komponen sesuai dengan spesifikasi yang harus diberikan dan dapat mengkonversikan secara cepat suatu masukan tegangan.
Diagram konfigurasi pin ADC0804 ditunjukkan pada gambar, Pin 11 sampai 18 (keluaran digital) adalah keluaran tiga keadaan, yang dapat dihubungkan langsung dengan bus data bilamana diperlukan. Apabila CS (pin 1) atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin 11 sampai 18 akan mengambang (high impedanze), apabila CS dan RD rendah keduanya, keluaran digital akan muncul pada saluran keluaran. Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu konversi, CS harus rendah. Bilamana WR menjadi rendah, konverter akan mengalami reset, dan ketika WR kembali kepada keadaan high, konversi segera dimulai.
Konversi detak konverter harus terletak dalam daereh frekuensi 100 sampai 800kHz. CLK IN ( pin 4) dapat diturunkan dari detak mikrokontroller, sebagai kemungkinan lain, kita dapat mempergunakan pembangkit clock internal dengan memasang rangkaian RC antara CLN IN ( pin 4) dan CLK R ( pin 19). Pin 5 adalah saluran yang digunakan untuk INTR, sinyal selesai konversi. INTR akan menjadi tinggi pada saat memulai konversi, dan akan aktif rendah bila konversi telah selesai. Tepi turun sinyal INTR dapat dipergunakan untuk menginterupsi sistem mikrokontroller, supaya mikrokontroller melakukan pencabangan ke subrutine pelayanan yang memproses keluaran konverter. Pin 6 dan 7 adalah masukan diferensial bagi sinyal analog. A/D ini mempunyai dua ground, A GND (pin 8) dan D GND ( pin10). Kedua pin ini harus dihubungkan dengan ground. Pin 20 harus dihubungkan dengan catu daya +5V. Pada A/D 0804 merupakan tegangan referensi yang digunakan untuk offset suatu keluaran digital maksimum
Prinsip Kerja Thermocouples[Kembali]
Prinsip kerja dari thermocouple menggunakan efek seebeck ( Efek Seebeck adalah konversi energi panas menjadi energi listrik).
Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu yang sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua persimpangan tersebut adalah “0” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius,dan kemudian akan dikonversikan sesuai dengan reference table yang telah ada (table ini sesuai dengan tipe dari thermocoupe yang dipakai).
DataSheet ADC
Pin No
|
Function
|
Name
|
1
|
Activates ADC; Active low
|
Chip select
|
2
|
Input pin; High to low pulse brings the data from internal registers to the output pins after conversion
|
Read
|
3
|
Input pin; Low to high pulse is given to start the conversion
|
Write
|
4
|
Clock Input pin; to give external clock.
|
Clock IN
|
5
|
Output pin; Goes low when conversion is complete
|
Interrupt
|
6
|
Analog non-inverting input
|
Vin(+)
|
7
|
Analog inverting Input; normally ground
|
Vin(-)
|
8
|
Ground(0V)
|
Analog Ground
|
9
|
Input pin; sets the reference voltage for analog input
|
Vref/2
|
10
|
Ground(0V)
|
Digital Ground
|
11
|
8 bit digital output pins
|
D7
|
12
|
D6
| |
13
|
D5
| |
14
|
D4
| |
15
|
D3
| |
16
|
D2
| |
17
|
D1
| |
18
|
D0
| |
19
|
Used with Clock IN pin when internal clock source is used
|
Clock R
|
20
|
Supply voltage; 5V
|
Vcc
|
Rangkaian thermocouple menggunakan ADC
Prinsip Kerja
Komponen thermocouple menggunakan sumber arus internal yaitu sumber arus DC. Ketika dua logam dipanaskan , maka akan menghasilkan tegangnan. Tegangan yang dihasilkan tersebut akan menginduksi kumparan pada relay sehingga switch akan berubah posisi. Perubahan posisi switch menyebabkan rangkaian menjadi tertutup sehingga arus bolak balik pada kantor akan mengalir menuju buzzer dan LED
Download Rangkaian Sensor Thermocouple Menggunakan ADC : Klik Disini
Download HTML Sensor Thermocouple : Klik Disini?
Download HTML Aplikasi Sensor Thermocouple : Klik Disini
No comments:
Post a Comment